Senin, 06 Oktober 2014

Kutu dan fakta-faka lucu tentangnya

Kutu rambut atau dikenal dengan nama Pediculus humanus capitis termasuk dalam kategori parasit manusia yang berasal dari ordo Anoplura. Kutu jenis ini adalah salah satu dari tiga kutu yang membuat manusia sebagai inang dan sebagaimana kutu pada umumnya, kutu rambut menghisap darah yang ada di kepala manusia. Kutu rambut mampu menyesuaikan warna tubuhnya dengan warna rambut inang yang ditempatinya sehingga membuatnya menjadi sulit untuk dikenali. Kutu rambut adalah salah satu jenis serangga yang tidak mengalami metamorphosis sempurna sehingga bentuk dewasanya (imago) tidak jauh berbeda dengan bentuk nimfa nya yang dikenal dengan istilah kuar. Bentuk jantan dan betinanya juga sukar dibedakan selain dengan ukuran tubuh betina yang biasanya lebih besar.

Kutu ini biasa bersarang di rambut kepala dengan cara mencengkeram batang rambut dengan kaki depannya yang menyerupai capit kepiting sehingga kadang-kadang tidak hilang walaupun sudah dibersihkan dengan shampoo. Kutu ini akan mengeluarkan air liurnya di rambut, dan membuat rambut saling melekat seperti rambut gimbal yang dikenal dengan nama plica polonica. Telur dari kutu ini pun sulit dibasmi karena menempel pada batang rambut seperti kepompong. Kutu rambut sangat gampang dikenali jika anak-anak terinfestasi, bisa dilihat langsung di rambut dengan sangat jelas, berwarna putih kecoklatan dan abu-abu, sedang telurnya terlihat putih kekuningan , bertebaran di seluruh rambut, jika telur sudah ompong/ kosong isinya berubah warna menjadi putih. Telurnya kecil dan bulat atau oval yang terhubung dengan kuat pada pangkal rambut di dekat kulit kepala. Jika seseorang banyak menggaruk, dapat ditemukan kerusakan atau tanda-tanda iritasi pada kulit kepala. Kulit yang mengalami kerusakan ini dapat mengeluarkan cairan jernih yang membentuk crust (cairan tersebut berbentuk kering dan mengeras) dan dapat terjadi infeksi. Jika terjadi infeksi, kelenjar limfa di belakang telinga dan di leher dapat membengkak dan nyeri jika ditekan.

Infeksi kutu rambut ditemukan lebih banyak menyerang anak anak berusia 3 hingga 11 tahun. Hal ini dikarenakan kemungkinan transportasi perpindahan kutu melalui kontak langsung adalah sangat besar misalnya ketika bermain, penggunaan sisir bersama, helm dan lain sebagainya. Selain itu, gangguan kutu rambut juga lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria, apalagi makin panjang rambut, maka makin betah kutu berdiam di kepala tersebut.
Produksi telur kutu rambut biasanya terjadi pada temperature 29hingga 30o C. hal ini juga yang menyebabkan mengapa telur kutu rambut menempel di bagian dekat kulit kepala.

Berdasarkan beberapa penelitian, kutu rambut dalam bentuk nimfa memiliki hubungan simbiosis dengan sejumlah bakteri gram positif. Namun sayang, penelitian ini belum terlalu jauh dilakukan, sehingga belum diketahui bakteri apa dan bagaimana pengaruh simbiosis tersebut pada manusia. Namun diketahui bahwa kutu rambut memiliki pengaruh pada kemunculan berbagai bakteri. Sebagai bukti, jejak kutu rambut pada agar-agar kultur ternyata menjadi media pertumbuhan berbagai macam bakteri. Maka tidak heran bahwa efek samping dari kutu rambut adalah penyakit kulit derivative akibat bakteri, salah satunya adalah penyakit streptococcal/staphylococcal pyoderma.
Berdasarkan pengaruh kutu rambut yang ternyata cukup berbahaya, diperlukan metode pengobatan terbaik yang mampu memberantas kutu rambut beserta telurnya. Karena lebih tidak mudah memberantas telur kutu daripada kutunya itu sendiri. Berbagai obat telah dikembangkan yang ditengarai keampuhannya yang mampu melumpuhkan kutu rambut dan telurnya. Obat-obat ini akan masuk ke dalam system organ kutu melalui kontak langsung untuk kutu dewasa dan operculum untuk telur.
Obat yang hingga saat ini sering digunakan di antaranya adalah senyawa organoklorin (lindan), senyawa organofosfat (malathion), karbamat (karbaril), piretrin alam, piretroid sintesis (permetrin), atau kombinasi dengan piperonil butoksida (PBO).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar